IMF Heran dengan Ketahanan Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Global - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Wednesday, July 24, 2024

IMF Heran dengan Ketahanan Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Global

 

Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda S. Goeltom menyampaikan bahwa dalam situasi global yang penuh dengan ketidakpastian akibat pandemi, perang, dan faktor lainnya, IMF (International Monetary Fund) telah mengakui ketahanan ekonomi Indonesia.


Profesor Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini menyampaikan keheranan IMF terhadap stabilitas ketahanan ekonomi Indonesia ini dalam sebuah acara di Lemhannas RI pada 18 Juli yang lalu.


Menurutnya, Meskipun dunia dilanda krisis, Indonesia berhasil mempertahankan stabilitas ekonominya dengan inflasi hanya mencapai 4 hingga 5%, sementara Amerika Serikat mencatat inflasi hingga 9%.


Bagaimana Indonesia bisa mencapai stabilitas ini? Mari kita telusuri beberapa faktor yang berkontribusi pada ketahanan ekonomi Indonesia.


Salah satu aspek menarik yang diungkapkan oleh Miranda S. Gultom adalah bahwa sejarah ekonomi Indonesia secara umum menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Indonesia bahkan mencatat inflasi yang lebih rendah daripada Amerika Serikat dalam beberapa dekade terakhir, menunjukkan bahwa kebijakan keuangan dan fiskal Indonesia diakui secara global.


Menurut Miranda S. Goeltom , ini juga menekankan pentingnya tetap berhati-hati meskipun telah mendapatkan pengakuan internasional. IMF juga memberikan keyakinan bahwa Indonesia dapat tetap bertahan menghadapi ancaman situasi geopolitik yang dipicu oleh perang Rusia-Ukraina.


Optimisme Terhadap Masa Depan Ekonomi Indonesia


Direktur IMF, Jak Miksi, menyampaikan bahwa Indonesia dapat menyelesaikan tahun anggaran dengan pertumbuhan ekonomi yang positif jika negara ini terus mengandalkan kekuatan domestiknya.


Georgieva, seorang pejabat IMF, juga mengakui bahwa kekuatan ekonomi Indonesia terutama berasal dari dalam negeri. Mi Bun, seorang ahli ekonomi, mengungkapkan kegembiraannya mendengar pernyataan IMF yang menyatakan bahwa Indonesia tidak berada dalam ancaman krisis seperti yang diiklankan. Namun, Erik Thohir mengingatkan bahwa ancaman eksternal seperti perang Rusia-Ukraina tetap perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi rantai pasokan global.


Erik Thohir optimistis bahwa Indonesia berada di jalur yang benar. IMF juga mengapresiasi kemajuan Indonesia dalam pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki fondasi ekonomi yang kuat dan sedang berkembang pesat. Erik berharap langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah akan terus memperkuat perekonomian nasional.


Ketahanan Indonesia dalam Sejarah Krisis


Pidato Wakil Gubernur Hanbl juga menekankan pentingnya tetap waspada terhadap prospek ekonomi dunia yang semakin suram namun masih penuh risiko. Faktor geopolitik seperti situasi keuangan global dan krisis geopolitik tetap menjadi ancaman yang perlu diperhatikan. Sejarah menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ketahanan terhadap krisis, seperti krisis moneter tahun 1998 dan krisis keuangan global tahun 2008. Pada tahun 1998, meskipun nilai tukar Rupiah rendah, UMKM yang berorientasi pasar ekspor dan berbahan baku lokal justru mengalami peningkatan keuntungan. Pada tahun 2008, UMKM juga relatif tidak terpengaruh oleh krisis global karena keterkaitan yang terbatas dengan pasar global.


Saat ini, kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan tahun 1998. Kebijakan pemerintah yang kuat dan dukungan telah membantu mempertahankan stabilitas ekonomi. Miranda S. Gultom menyatakan bahwa Indonesia memiliki sektor keuangan yang baik dengan berbagai kebijakan dan instrumen keuangan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Dukungan dari pemerintah seperti regulasi dan kebijakan juga membantu menciptakan bantalan yang cukup untuk menghadapi krisis.


Indonesia juga memiliki potensi besar dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang semakin memburuk. Miranda S. Gultom menekankan bahwa meskipun ada potensi ekonomi global memburuk, Indonesia memiliki alat dan instrumen yang dapat diandalkan dengan berbagai kebijakan. Indonesia memiliki ruang moneter yang cukup besar dan industri yang sangat beragam. Selama pandemi 2020 hingga 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak jatuh terlalu jauh dari yang diharapkan. Krisis Ukraina dan Rusia tentu berdampak, namun berbagai instrumen yang ada membuat Indonesia tetap optimis dapat menghadapi tantangan ini.


Indonesia memiliki enam indikator spesifik yang membuatnya mampu bertahan dalam krisis global, yaitu tingkat konsumsi publik yang tinggi, posisi geografis yang strategis, dukungan bisnis pihak ketiga, tidak adanya musuh geopolitik, kekayaan sumber daya alam, dan populasi produktif yang besar. Semua ini menekankan ketahanan ekonomi Indonesia. Kita bersyukur atas kekuatan ini dan terus didukung oleh sejarah ketahanan yang kuat serta berbagai kebijakan dan dukungan pemerintah Indonesia yang telah terbukti mampu tetap stabil di tengah berbagai krisis global.


Pencapaian ini adalah bukti kerja keras dan ketekunan seluruh elemen bangsa dalam menjaga ekonomi yang kuat dan beradaptasi dengan masa depan dengan terus memanfaatkan potensi dalam negeri dan menjaga kewaspadaan terhadap ancaman eksternal. 

No comments:

Post a Comment